Minggu, 30 September 2018

Harus Bagaimana?



"Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?"

What??! Putri berbicara soal cinta?? Mungkin dari dirimu sedikit meragukanku. Karena Putri yang hampir tak terlihat mempunyai perjalanan cinta mau sok-sokan berbicara tentang cinta. Tenang gaes, tidak terlihat bukan berarti miskin pengalaman atau semacamnya. Hal ini aku dapatkan dari hasil terjun langsung ke lapangan *cieelah* dan pengamatan dari lingkungan sekitar serta hasil bertukar pikir dengan teman sejawat. Mungkin akan berbeda sedikit dengan pengalaman kalian. So... ini dia


Memasuki usia 20-an orang-orang akan berpikir bahwa mereka yang sudah mulai menginjak usia tersebut akan menjadi lebih dewasa. Entah kematangan dalam berpikir ataupun bijaksana dalam bertindak. Padahal sebenarnya umur hanyalah angka sedangkan kedewasaan dibentuk oleh pola pikir yang dipengaruhi keadaan lingkungan. Kemudian apa hubungannya dengan cerita cinta? Dalam perspektifku, ternyata umur dan pengalaman sedikit mengubah pola pikirku. Sebelumnya aku berpikir, “oke kalau mau cari pasangan hidup nanti harus punya kriteria a,b,c,blabla harus bisa a, b,c dsb” dan hal ini juga yang dapat memotivasiku untuk melakukan sesuatu agar kelak aku dapat sebanding dengan yang ku  inginkan. Namun belakangan ini di atas semua kriteria-kriteria itu ada satu hal menurutku yang menjadi dasar, dan aku setuju dengan perkataan Pak Rudy Habibie yang menegaskan tentang kesamaan frekuensi hati. Maksudku coba bayangkan jika sebuah lagu dimainkan dengan irama yang tidak senada walaupun sama-sama didukung instrumen canggih atau kaki kiri dan kananmu berjalan berlawanan arah. Apa jadinya? Seperti kamu mengajak pasanganmu untuk bercanda atau berdiskusi tetapi dia ‘gak nyambung’ , rasanya bahan pembicaraanmu sia-sia. Mungkin kamu akan mencoba bersabar untuk menyatukan frekuensi kalian, jika berhasil selamat! Jika tidak? Wassalam. Karena pasangan hidupmu bukanlah orang yang hidup denganmu untuk hari ini dan nanti sore. Tetapi adalah dia yang akan hidup denganmu hari ini, nanti, besok, besok, dan besok hingga takdir yang terelakan memisahkan kalian. Kalau para pemuda sekarang bilangnya : Visi & Misi yang sejalan atau yang lebih sering kalian dengar dengan kata ‘nyaman’. Tetapi coba pastikan lagi apakah nyamanmu ini benar-benar nyaman atau hanya sekedar ilusi cinta buta yang menganggap bahwa pasanganmu tidak memiliki kekurangan. “Mau ganteng atau tidak, jika hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?” ( BJ Habibie dalam film Habibie & Ainun