Kamis, 24 Februari 2022

Surat Terbuka untukmu

Rupanya aku tidak lagi bisa berteman denganmu jika terus begini. Aku membenci nasibku yang tak berubah. Aku sadar cintamu padanya lebih banyak. Sedangkan mungkin yang tersisa untukku hampir tak terlihat. Tetapi, semakin kau terus ada, semakin kau terus muncul maka upaya-upayaku untuk tahu diri tidak akan berhasil. Sudah beberapa kali aku berlari menjauh dan berusaha melupakanmu, bahkan sempat ku juga membencimu. Tapi aku begitu lemah padamu. Aku sadar yang kita jalani berdua bukan teman biasa. Entah bagaimana kau menganggapnya. Kau selalu bilang itu kembali lagi bagaimana kita mengartikan, dan arti yang ku tangkap seperti ini. Aku selalu saja mempunyai khayalan gila jika kau berada di dekatku lagi. Tapi sekali lagi aku ditampar oleh kenyataan bahwa itu tak bisa. Kau memang juga berkata kau cinta tapi tak bisa. Aku tidak ingin menyakiti siapapun. Satu-satunya cara agar tidak menyakti siapapun adalah dengan menyakiti diriku sendiri. Aku harus bisa membunuh perasaan ini, karena jika ia tak segera ku bunuh maka ia yang akan membunuhku. Tapi sungguh mencoba membunuh perasaan ini pun aku tak mampu.

Rabu, 23 Februari 2022

Rio Febrian - Lebih Baik Darinya | 2004

 Kau yang ada di sana

Yang mengisi hatiku
Mengapa kau ada
Saat kau telah terikat
Selalu kucoba menepis harapan
Source: https://www.quora.com


Namun kau tetap ada

Sabtu, 19 Februari 2022

Semakin Ku Jauh Semakin Kau Kejar

            Sekarang kau suruh aku berlari bestie. Aku udah capek bestie. Karena dahulu aku sudah marathon, udah jauh banget bestie (re: pindah kota, domisili, bahkan menjauhi provinsi kita bertemu). Tetapi malah kau kejar, semakin aku lari kau susul juga bestie. Jadi sekarang aku berlari mendekat aja apa gimana? Capek akutu. Capek banget loh

"Aku hanya sekadar menyapa orang yang sedang berlari marathon." , begitu kau bilang. 

            Heh.. tujuan saya berlari marathon itu saya berusaha manjauhi Anda, malah dikejar .pfft. Apa namanya kalua bukan disusul .-.

Kamis, 17 Februari 2022

Aku Sedang Tak Percaya Diri

"Cemburu itu cuma buat orang yang tidak percaya diri."

"Jadi?"

"Ya, aku sedang tidak percaya diri."

Dilan 1990 

    Ya benar aku cemburu, tapi apakah pantas aku cemburu sedang aku bukanlah pemilikmu. Apakah pantas aku mencemburuimu saat sedang bersamanya, saat kau bersama kekasihmu. Sekalipun kamu bilang jangan, tak usah. Sebenarnya hal itu pula yang aku mau, tapi hati kadang tak bisa ku kendalikan. Kau pun juga sadar akan hal itu, dan kau masih memilih dia. Sungguh aku sangat benci jika bukan aku yang menjadi juaranya. Dahulu sempat aku terobsesi ingin merebut hatimu kembali, tapi apa benar karena aku sungguh mencintaimu atau aku hanya benci diriku yang menjadi juara kedua. Saat ini keinginan itu tak ada, biar lah mengalir seperti ini apa adanya. Sampai kapan aku harus cemburu, aku pun tak tahu. Biar waktu yang membuatku terbiasa dan membawa kita ke hilir cerita. Walau kamu bilang tak memungkiri kalau kamu juga mau, tapi aku tak ingin menyakiti siapa-siapa. Biarlah  semesta yang bekerja sambil aku terus mencari jawabnya

Dewa 19 -Cemburu | 2000

 *suara Once emang khas banget*

Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia cium bibir merahmu
Di depan kedua mataku
Hatiku terbakar jadinya, Cantik
Aku cemburu
Ingin kubunuh pacarmu
Sumber: ttps://www.kompasiana.com


Senin, 14 Februari 2022

Lantas (???)

 Lantas


Sumber: https://id.pinterest.com
/pin/189010515600239485/
Lima hari sudah kurindu
Tak bisa ku menghubungimu
Kau sedang dengan dirinya
Sedang kita rahasia

Kapankah kau ada waktu
Sembunyi untuk bertemu
Baru kau sapa kutersipu
Kau puji lupa amarahku
Karena kau paling tahu
Cara lemahkan hatiku
Walau tak ada yang pasti
Yang kau beri hanya mimpi
Lantas mengapa ku masih menaruh hati
Padahal kutahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau
Pantaskah aku menyimpan rasa cemburu
Padahal bukan aku yang memilikimu
Sanggup sampai kapankah ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku
Lantas mengapa ku masih menaruh hati

Sumber: LyricFind
Penulis lagu: Denis Ligia

Minggu, 13 Februari 2022

Trapped in Loop

 Mau sampai kapan ingin terjebak dalam sebuah lingkaran. Jika melihat dari kacamata system dynamic, keberadaan loop menandakan sebuah kedinamisan dalam sebuah sistem dan tak jarang sumber masalah yang belum selesai. Hanya berputar-putar di situ. Tapi kali ini aku tidak akan membahasnya secara akademik. Ini adalah tentang kisahku. Tentang aku yang selalu terjebak dalam sebuah lingkaran. We are running in circle. Yes.. ‘we’. Masih ingat tentang Mr. Potato. Kali ini aku akan membawa cerita yang berhubungan dengan dia (lagi).

Wild Minds

 Mengenali diri sendiri itu penting. Sebelum kita mencintai orang lain, diri sendiri adalah orang pertama yang harus kita cintai. Beberapa hari ini aku menggali kembali tentang kepribadianku. Pendefinisiannya cukup mudah, aku lebih percaya kepribadian menurut MBTI daripada zodiac. Percaya kepribadian lewat zodiak itu konyol menurutku, no offense tapi emang gak makesense. Alasan kenapa aku kembali menggali tentang diriku karena aku merasa harus membereskan apa yang salah dengan diriku. Kenapa aku terlalu begitu larut dalam perasaan. Kenapa aku lebih nyaman ketika menuliskannya, kenapa orang lain susah mengerti diriku, dan kenapa aku lebih nyaman untuk membuat fake scenario di kepalaku. Haha pasti sudaha da yang bisa menebak kira-kira kepribadianku apa. Ya sebenarnya hasilnya bisa saja berubah karena pengaruh kondisi lingkungan dan pengalaman tapi bisa saja kita konsisten dengan kepribadian itu. Kalua dalam kasusku kepribadianku waktu SMA dan Kuliah sedikit berbeda menurut MBTI tapi secara garis besar tetapi sama.

    

Akhirnya Aku Tahu

 Kita adalah pemeran utama di cerita hidup kita dan tentu saja peran protagonis yang akan kita pilih. Kita adalah tokoh protagonis di kehidupan kita dan bisa saja kita adalah tokoh antagonis di cerita kehidupan orang. Karena ini adalah ceritaku dan aku akan menceritakan dari sudut pandangku maka jika cerita ini terkesan aku yang paling tersakiti dan paling menyedikan atau paling suci tentu akan sangat wajar. Baiklah aku akan menceritakan sebuah cerita yang kurasa tidak pernah usai untuk dibahas. Maksudku aku selalu terjebak dalam lingkaran cerita itu bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.

            Masih ingat tentang cerita seseorang yang datang dari masa lalu di tahun 2019. Akhirnya kami bertemu kembali namun tak berapa lama kami pun berhenti saling mengabari. Diakhiri karena aku yang terlanjur sakit hati (lagi). Dari akhir tahun 2019 hingga sepanjang tahun 2020 kami tak pernah saling berhubungan secara langsung. Hingga 2021 pertengahan ia datang lagi. Aku.. tentu saja mulai skeptis lagi. Tapi sepertinya cerita ini bisa ditebak, aku luluh kembali. Kami pun menjadi dekat. Teman dekat (lagi). Hingga beberapa waktu lalu kami sempat mengobrol di telepon tentang kisah masala lalu. Topiknya tentu saja konflik di masa lalu.

            Sedikit cerita, teman lamaku ini adalah cintaku di masalalu. Saat masa-masa remaja yang indah, penuh dengan fluktuatif tingkat hormonal ia pun hadir di sana. Cerita ini sudah terjadi lebih dari satu decade lalu, tapi sebagian besar inti ceritanya masih aku ingat. Singkatnya, aku adalah seorang siswa pindahan dari pulau yang berbeda dengan teman lamaku ini -oke kita sebut saja dia Mr. Potato-. Sebagai siswa pindahan tentu rasanya ga mudah buat adaptasi, apalagi stigma orang yang menganggap orang kelas dua. Entah lah. Tapi akhirnya aku bisa membuktikan dengan sebuah prestasi. Mulai dari situ aku akhirnya mempunyai beberapa teman dekat. Bisa dibilang mereka adalah bintang atau geng ciwi ciwi top pada masa itu. Dan akhirnya aku mulai masuk ke circle mereka. Di sana aku menemukan teman, yang ku anggap sebagai sahabat dekat karena beberapa hal kami memiliki kemiripian dan isi kepalaku kadang sama dengan dia. Aku bahkan menganggapnya sebagai Kakaku. Baik kita sebut saja temanku ini sebagai Ms. Potato -karena akan saling berhubungan-. Seiring waktu berlalu aku mulai dekat dengan Mr. Potato. FYI, Mr. Potato dan Ms. Potato adalah sahabat dekat karena mereka sejak kecil selalu satu sekolah. Lambat laun aku pun mulai menyukai Mr. Potato, tentu saja saat itu dia  termasuk bintang sekolah. Pinter, jago basket, dan bisa dibilang cukup ganteng. Seperti yang ku bilang aku memiliki beberapa hal yang aku suka sama dengan Ms Potato. Ia pun pernah mengakui jika ia sempat suka dengan Mr. Potato, tapi itu sudah lama dan sekarang mereka hanya sekadar berteman karena saat itu Mr. Potato juga sudah memiliki seorang kekasih.

            Singkat cerita beberapa waktu setelah  itu -saat kami berada di jenjang sekolah baru- aku menjalin hubungan cinta dengan Mr. Potato. Rasanya sangat indah memang ketika disukai oleh orang yang kamu suka. Tapi hubungannya tidak berjalan lama. Aku sejatinya adalah seorang pencemburu. Aku cemburu melihat kedekatan Ms Potato dan Mr. Potato, pernah kami memainkan sebuah permain sederhana Bersama teman-teman lainnya saat acara classmeeting, padahal sebagai pacar aku ada di dekat Mr. Potato tetapi ia lebih mendekat dengan Ms. Potato. Beberapa kali pula aku sering melihat mereka bersama, ya memang mereka berdua satu kelas dan aku berada di kelas yang berbeda dengan Mr. Potato. Sehari-hari durasi kami bertemu pun tidak lama. Aku yang merupakan seorang anak dari strict parent berusaha membuat hubungan kami backstreet. Hanya teman dekat yang tahu.

            Beberapa kali sering aku menangis dibuatnya karena aku terlalu cemburu. Dilemma rasanya, ingin posesif tapi Ms Potato juga sahabatku. Karena aku tidak mau menyakiti sahabat ciwiku ini akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan alasan iman kami yang berbeda. Dan itu yang mereka percaya. Jika saat ini boleh jujur, Ms Potato lah yang membuatku berusaha melepaskan Mr. Potato. Sebenarnya saat sudah putus, aku dan Mr. Potato masih berhubungan baik, cinta itu masih ada. Aku yang berbeda kelas dengan Ms. Potato pun sudah lama tidak berhubungan dan berbagi cerita layaknya sahabat dekat. Tetapi kedekatan Mr. Potato dan Ms. Potato makin jelas. Aku sebagai pengamat ya mundur perlahan, terlebih panggilan sayang yang diberikan Mr, Potato kepadaku saat kami berteman ternyata tidak ekslusif untukku, Ms Potato juga punya! Aku pun mundur alon-alon.

            Kembali ke masa sekarang. Dalam telepon kami menceritakan sudut pandang masing-masing pada saat itu.

Dari sudut pandangku:

“ Aku melihat kamu dan Ms Potato semakin dekat. Terlebih kalian katanya mulai jadian. Dan pada saat itu aku pernah bikin komen di media sosialmu (seperti yang biasa kulakukan) tapi malah digas sama cewemu -Ms Potato-. Aku kaget banget, kok bisa Ms Potato seperti itu ke aku padahal sudah ku anggep sahabat yang kaya Kakaku sendiri. Ya aku mundur lah, aku diblock dulun sama Ms Potato. Jadi setiap kamu mau nyapa aku di sekolah aku selalu menghindar, takutlah ibaratnya udah kaya digongongin anjing galak”

Dari sudut pandang Mr Potato:

“Dulu aku dekat sama Ms. Potato karena aku curhat tentang kamu. Dia tahu betapa aku sayang cinta banget sama kamu. Aku sebenarnya nyapa kamu mau jelasin kalo aku dan Ms. Potato gak ada hubungan apa-apa selain berteman.”

 

Dari sini aku merasa aku ingin mengambil kembali milikikku. Ya walau sebenarnya sudah lama berakhir dan Mr. Potato udah bersama Ms Potato saat ini. Tapi izinkan aku playing victim haha *lah malah ngaku*. Oke jadi dulu aku putus gara-gara Ms Potato, tapi aku gamau nyakitin Ms Potato lalu aku membawa alasanku itu yang kuharap bisa diterima semua orang. Padahal aslinya karena Ms.Potato, kemudian Ms. Potato yang kuanggap sangat dekat denganku malah justru memusuhiku lebih dulu. Lalu, saat Mr. Potato cuhat tentangku kepada Ms. Potato. Ms. Potato hanya diam tanpa pernah memberitahu aku sedikit pun -baik ini aku asumsikan Ms. Potato kembali suka dengan Mr, Potato, cinta emang buta ges-. Dan tiap kali aku ingin berteman kembali dengan Mr. Potato, Ms. Potato selalu tidak suka, kontakku sempat dihapus Ms. Potato dari handphone Mr. Potato -karena mereka dekat sering main bareng, jika dibandingkan aku yang sudah pindah lagi dan jauh dari Mr. Potato-. Bagiku Mr. Potato dihatiku sebagai udara residual, sekuat apapun aku menghembuskan perasaan itu masih tersimpan jadi tentu saja cukup sakit jika berjauhan dengan seseorang yang kamu cintai. Andai saja tidak ada Ms. Potato dalam beberapa babak, mungkin aku bisa kembali merajut benang-benang yang terurai dalam hubunganku bersama Mr. Potato. Tapiiii sudah lah, entah dahulu atau sekarang keduanya sama-sama membuatku sakit. Empat belas tahun berlalu dan masih terasa sakitnya. Bahkan sekarang makin terasa dengan level sakit yang berbeda. Heran haha setelah aku pergi ke sana kemari dari satu hati ke hati lain. Aku tetap saja akan lemah jika ada Mr. Potato. Padahal berkali-kali Tuhan bilang tidak, karena beberapa kali dijauhkan. Tapi ya Tuhan… kenapa didekatkan kembali. Dan posisiku sedang dalam keadaan sendiri, pikiran liar terus menghampiri. Namun beberapa kali berusaha aku tepis karena Mr. Potato sedang bersama Ms. Potato sekarang. Aku hanya benci jika melihat mereka bersama. Padahal menjadi juara hatimu it’s my dream Mas!