Senin, 31 Desember 2018

C.I.N.T.A #2


Ketika sedang jatuh cinta.

Mungkin beberapa pandangan akan berubah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman.  Bukan hanya melihat manis diawal, tetapi lebih dari itu : menerawang ruang di masa depan tentang apa yang akan dijalani.

Ada perasaan yang sangat mengganggu, jika kau ingin tahu  : rasanya seperti uring-uringan. Nggak ada obatnya selain satu hal : bertemu dan melepas rindu!

Beberapa waktu lau gw sempet ngelemparin pertanyaan ke temen gw kurang lebih pertanyaannya gini, “Bray, aku lagi jatuh cinta sama seseorang nih.. aku harus gimana ya?” pertanyaan yang aku lontarkan ke lebih dari satu orang. Dan jawabannya kurng lebih sama, kira:
“Coba yakinin sama diri sendiri dulu, apakah ini cinta atau hanya sekadar sebuah ambisi.”
“Coba lihat dulu tujuannya, apakah cuma sekadar suka atau kamu mau serius hidup sama orangnya.”

Hmm.. dari sini gw berpikir lagi, apa iya ya gw cuma sekadar berambisi. Tertarik hanya dari fisik. Akhirnya sampe gw mencoba menarik benang merah, jangan2 ini Cuma ambisi aja. Soalnya dalam hal serius atau hal-hal yang melibatkan pandangan hidup dan masalah belom pernah kami terlibat bersama. Maksudku ketika orang sama2 ngejalanin ups and downs bersama, ntar bakalan keliatan tuh chemistry-nya, bakal keliatan juga kalo sebenarnya cocok ga sih kita hidup bersama sama nih orang. Entah kenapa selama beberapa waktu ngejalanin aktifitas yang sama gw sih biasa aja. Kenapa baru sekarang gw ngerasa ada yang beda. Gw sekali lagi sependapat sama Om Freud tentang psikoseksualnya, dan wujud cinta/menyukai lawan jenis (merupakan perwujudan seks juga kan :p) bisa jadi motivasi seseorang. Ya setidaknya dengan menyukai seseorang atau hadirnya seseorang yang gw suka dalam kehidupan yang gw jalanin sekarang bisa bikin gw semangat kerja. Setidaknya gw gak ngerasa butek dikerjaan yg gw jalanin saat ini. Tapi kayanya ini emang dibutuhin sama semua orang –perlu udara seger di padang tandus-. Jadi sebenarnya ini cinta atau hanya ambisi?

Jumat, 21 Desember 2018

C.I.N.T.A #1



Katanya cinta tak pernah salah.. hmm boong ah. Ini pasti hanya akal-akalan para pujangga cinta yang terjebak dalam cinta buta dan telah menjadi budak cinta. Buktinya cinta ini selalu saja jatuh di tempat yang salah, kadang juga cinta datang saat aku tak menginginkannya. Misalnya saja saat hati berkata ialah orangnya, tetapi mengapa sepertinya dia tidak dimaksudkan untuk aku, ada sosok lain yang telah menawan hatinya. Sedangkan ketika cinta datang mendekat, aku benar-benar tidak menginginkannya, karena hatiku telah tertawan dia. Ya, dia yang hatinya telah dimiliki orang lain. Nah lalu dimanakah letak hakikat cinta yang biasanya diagungkan, bahwa cinta tak pernah salah. Terkadang lucu juga jika berkata tentang cinta, ia membawa seseorang dapat menjadi sangat bahagia ia mereka sebut mabuk kepayang dan bahkan juga sebaliknya. Cinta mampu membuat seseorang terluka, hingga akhirnya membuat tak percaya lagi pada cinta bahkan menjadi takut untuk memulainya lagi. Lalu sebenarnya datang dari manakah cinta? Ada yang berkata cinta datang dari mata lalu turun ke hati –lalu bagaimana jika yang tak bermata?- , juga dikatakan cinta bisa ada karena terbiasa. Lalu itu berarti cinta hanya sebuah wujud dari napsu belaka tanpa makna lainkah? Ah sudahlah abaikan saja, mungkin ini yang dinamakan rasa  penasaran. Biarkan saja dulu, nanti juga bisa hilang. Sebisa mungkin ketika cinta sudah menyerang, tarik benang merahnya. Letakkan logika di posisi pertama. Jika sudah menemukan jawabannya, simpan saja dulu. Yakinkan diri, bisakah bertumbuh bersamanya atau hanya sekadar perasaan manis yang sedang lewat untuk mewarnai sejarah dalam hidup.

Selasa, 18 Desember 2018

Feel the Love (C.I.N.T.A#0)

Sumber gambar :  id.pinterest.com

Lucunya ketika seseorang sedang jatuh cinta
Ketika ia sedang menyukai seseorang, hampir seluruh dunianya tahu siapa yang ia suka. Terkecuali dirinya -dia yang sedang disukai-.
Teman dekat atau sahabatnya mungkin sudah kenyang akan ceritanya tentang sosok yang sedang mengalihkan dunianya. Hampir setiap kesempatan selalu dikaitkan dengan si dia. Hal ini wajar, karena hanya inilah yang dapat ia lakukan. Mengapa? Karena mengungkapkan rindu yang sedang terperangkap untuk orang yang kita sukai dalam diam tidaklah mudah. Jadi ketika ia terlihat sedang risau,itu adalah sebuah tumpahan kekesalan terhadap rindu yang belum bertuan. 


Sleman, 18 Desember 2018 0:53 WIB