Minggu, 20 Oktober 2019

H++ Birthday Gift


Tiba-tiba saja seseorang dari masalalu hadir. Ya! Benar-benar datang dengan sengaja secara tiba-tiba setelah sebelumnya hilang. Yang bahkan aku pun tak berusaha mencari tahu, yang aku pikir semoga saja bahagia dengan kehidupannya. Sudah bersyukur aku bisa pergi jauh dan telah hampir lupa akan kenangan-kenangan yang tidak mengenakan. Tapi mungkin saja ini adalah rencana semesta untuk terhubung kembali dengan kawan lama. Sebenarnya alasannya -yang datang secara tiba-tiba dan memberi ucapan ulang tahun- pun masih ganjil untuk diterima nalarku (awalnya). Pun jika ia ditanya mengapa, jawabannya pun selalu sama “jangan tanya aku mengapa, karena aku pun tidak tahu.”
Malam itu aku tidak pernah menduga akan mendapat ucapan selamat ulang tahun, bahkan itu bukan hari ulang tahunku. Dua puluh hari berlalu

Selasa, 17 September 2019

Gagal? Haha.. Chill




Dulu atau kemarin hal ini sempat jadi momok yang membuat langkahku terhenti. Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang menghantui
  “Kok gw gagal terus sih ?!!”
“ Gak bisa apa gw berhasil?”
“Sampe kapan gw harus terus mencoba?”
“Au ah males.. ntar juga gagal lagi”
Tetapi kadang ada aja yang bisa bikin gw semangat lagi, terus buat nyoba lagi. Tapi apakah sekarang gw bisa chill karena gw udah berhasil? Hahahhaha… oh tentu.. tentu semua mimpi-mimpi itu belom ada yang kecapai hehe.. J sekarang lebih kaya :
“Hayuk coba lagee..”
“Oh Hi Gagal! Kita ketemu lagi! Yaudah yuk kalo gagal lagi mari kita selami tantangan ini bareng-bareng, cari kenapa gagal J
Saking seringnya gagal, sampe udah ga berasa lagi tuh sedih-sedihnya ..ya walau mesti ada sedihnya dikit sama kecewa. Tapi setelah itu kaya oalah yawes.. wkwkkwk recovery nya cepet.
Terus berkali-kali nyoba sampe penasaran apa yang bikin gagal, akhirnya malah bisa comparing diri sendiri dan malah jadi lebih tahu kalo udah banyak improvement yang dilakukan.. dan jadi tersadar yang bikin gagal disbanding yang lain tuh gimana..
“Wah pantes aja gw gagal.. dulu gw gblk bgt ternyata lol “
Para filsuf Stoa bilang, ya ini namanya kehidupan gak ada yang tahu pastinya gimana. Karena hidup gak ada yang pasti. Saat lo pikir bentar lagi berhasil eehh ternyata semesta kasih plot twist buat gagalin rencana lo, pun sebaliknya saat lo pikir udah ga ada jalan tiba-tiba ada aja tangan Tuhan bekerja. Hmm ini mengingat obrolan sama temen tentang believers vs non-believers  tapi kayanya next tulisan aja kali ya. So.. stay tune! Initinya yang mau gw sampein adalah masalah dan kegagalan adalam teman setia kehidupan, mereka hadir memang sebagai ancaman tapi jika kita udah tahu cara buat ngadepinnya justru mereka bisa jadi sumber kekuatan.. bingung gak tuu.. gak kan ya haha

Minggu, 15 September 2019

SUATU CERITA DI SORE HARI #Mileyak


Sore itu aku dan Kia duduk bersebelahan di atas kursi kayu panjang di pinggir jalan, sambil menunggui bapak tukang tambal ban memperbaiki ban motorku. Tiba-tiba Kia bertanya padaku, “Lalu apa yang ingin kamu lakukan sekarang?”
Aku yang duduk tepat di sampingnya yang sedari tadi melempar pandang kosong ke jalanan menjawabnya, “ Sekarang aku memfokuskan pikiranku untuk menyelesaikan pendidikanku yang tengah ku jalani saat ini agar aku bisa segera beralih untuk melangkah menuju episode hidupku yang baru. Masih banyak mimpi-mimpi besarku yang harus ku kejar..”
Good! Build your skill and capability, then man will take a line! Udah…perasaan kaya gini juga bakalan hilang dengan sendirinya kok. Kamu hanya belum menemukan atau mungkin sebenarnya sudah ada tetapi kamu masih terjebak dengan masalalu dan enggan mencoba hal baru?”
Aku hanya membalasnya dengan senyum tipis dan kembali terdiam tenggelam dalam kalutnya pikiran. Jika keadaan sudah begini, aku selalu berusaha membawa semua logika-logikaku muncul. Aku percaya di luar sana, entah sekarang dimana tetapi suatu saat aku pasti akan dipertemukan dengan seseorang yang pantas untuk ku percayakan hatiku padanya. Dan hanya aku satu-satunya.
Mungkin aku bisa percayakan seseorang yang tidak membuatku sebagai pilihan, karena aku bukanlah pilihan! Jika boleh sombong, aku akan menyebut diriku perjuangan. Hh.. mungkin akan ada yang berkata, “Siapa dirimu sehingga layak untuk diperjuangkan?!”
Ya aku iyalah aku, aku sendiri tengah berjuang untuk membahagiankan diriku, pun tak ku biarkan orang lain untuk menghancurkan dengan mudahnya. Aku bisa mengerjakan apa saja dan menyapa semua orang dengan hati. Namun untuk siapa aku berikan hatiku tidak akan semudah itu. Semua perjalanan yang ku alami telah menjadi bekalku untuk berhati-hati untuk benar-benar memberikan hati.

Senin, 09 September 2019

FRIEND ZONE (2019) #MR




Yap kali ini Putri akan me-review sebuah film untuk pertama kalinya di blog ini. Bukan sinopsis atau review secara keseluruhan, tapi sekadar beberapa insight yang menurutku menarik dari film ini dan digabungkan dari beberapa hal yang menurutku sedikit berhubungan dengan prinsinpku.
  Seperti biasa semua friend-zone diawali dari sepasang sahabat yang sama-sama nyaman, namun tidak ada yang mau melangkah melewati batas pertemanan mereka atau yang biasa kita dengan "lebih dari sekadar teman".  Karena dalam pertemanan tidak ada kata "PUTUS". Hal ini sama seperti prinsipku, aku ingin lebih memperbanyak teman daripada mantan. Karena jika suatu saat nanti kita putus dengan pacar kita. Kita tidak hanya kehilangan pacar, tetapi juga teman baik. Tentu rasanya juga akan sulit menjadi seperti biasa, seperti sedia kala menjadi sahabat. Ada yang mengatakan bahwa tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan,  jika tidak ada salah satu diantara bahkan keduanya baper (terbawa perasaan) tapi keduanya sama-sama naif untuk mengakui perasaan itu karena tak ingin kehilangan orang yang disayang. 
  Awalnya responku sama ketika aku menonton jenis film seperti ini, hiiihh sungguh gemassss... !! Cukup kasihan juga dengan pemeran utama laki-laki ini (Palm) yang sudah sabar menunggu,, selama satu dekade! Ku pikir penantiannya Palm diberikan plot twist bahwa penantinnya akan tergantikan. Tapi rupanya berakhir dengan apa yang selama ini diharapkan para pemuja prenjon. Palm memberikan sebuah motivasi untuk orang-orang yang senasib dengannya agar tidak perlu berhenti berharap. 
     Dan akhirnya... karena hubungan pacar bisa putus nyambung, bahkan mantan bisa menjadi musuh. Maka agar pertemanan mereka tetap kekal, mereka akhirnya memutuskan menikah agar tidak ada lagi  kata putus. Btw, pas lagi ngetik ini aku jadi teringat ada kisah sepasang sahabat yang memutuskan untuk menikah agar persahabatan mereka tetap terjaga. Mungkin untuk versi Indonesia dan dikisah nyata ini mirip seperti Teman Tapi Menikah. Ya initinya apapun itu semoga semuanya bisa saling bahagia dengan jalan masing-masing. Dan semoga cinta nya yang belum kesampaian dan telah dimiliki orang lain bisa ikhlas...
hahha.. pun doakan aku untuk bisa ikhlas dengan masa lalu dan siap untuk membuka lembar baru #curcol




Kamis, 15 Agustus 2019

Tuhan Bercanda (?)

***
Mileyak kembali menulis dan merenung....


Aku tahu rencana Tuhan tidak sebecanda ini, tapi mengapa perasaanku selalu dipermainkan :’
Kembali aku merasakannya kembali patah, kali ini karena kesalahanku yang mengharapkannya akan kembali. Kembali menjadi milikku seutuhnya di masa depan (itu yang ku mau). Mengapa pikiran tentang rencana masa depan bersamanya selalu terlihat indah.  Saat kurasa padang pengharapan telah berubah menjadi gurun gersang, lalu tiba-tiba ia datang mencoba memberi celah penghidupan. Namun, aku tersadar saat ini ia hanya datang  untuk sekedar lewat. Bukan tinggal dan menetap.  Kembali aku jauh hati lagi padanya, kembali aku mematahkan lagi hatiku karena tak bisa memilikinya. Jika boleh izinkan aku untuk selalu didekatnya, benar ini akan membuatku bahagia tetapi aku juga tersiksa. Tapi bolehkah aku tetap berharap semesta berpihak kepada kami? Salahkah aku jika dalam setiap doaku ada namanya yang ku harapkan. Jika Tuhan tidak sebercanda ini, lalu mengapa kami dipertemukan dalam perasaan yang sama  dengan benteng besar tinggi menjulang.

Senin, 12 Agustus 2019

Sebuah Kisah Romantis (C.I.N.T.A #4)

Mileyak menulis ....


(sumber gambar : pinterest.com)

Tidak ada yang lebih mebahagiakan dalam suatu kisah romantis, yaitu ketika sepasang kekasih sedang memadu cinta. Bayangkan betapa indahnya gayung yang bersambut dan bertepuk pun tidak lagi sebelah tangan. Aaah… bisa kau bayangkan indahnya? Menyayangi dan disayangi. Menemukan teman yang dapat beriringan seirama, menemukan rekan satu frekuensi. Tidak harus selalu sama, tetapi saling melengkapi dan bertumbuh bersama. 

Namun dalam kisah romantis ini ada juga hal yang menyakitkan, yaitu menelan kenyataan pahit bahwa di belakang sepasang kekasih ini ada berbagai pihak yang tidak menyukai hubungan mereka. Rasa sakit menghujam dalam dada ketika ingin terus bersama dengan seseorang yang  kita cinta namun harus dipisahkan dengan semesta yang belum berpihak. Pertanyaannya adalah mengapa orang lain harus ikut campur dalam merusak kisah mereka? Padahal yang menjalani ialah mereka sendiri, sedangkan orang lain hanya menjadi penonton dan komentator. Tidak bisakah membiarkan sepasang kekasih ini bahagia dengan versi mereka dan menjalani pasang surut kehidupan dengan cara mereka?

    (sumber  gambar: pinterest.com)



Jumat, 17 Mei 2019

C.I.N.T.A #3


Sumber : Pinterest

Duhai sayangku, ada sesuatu yang ku ingin ceritakan tentang dirimu. Tetapi aku takut, aku takut jika dunia juga mengetahuimu lalu ia akan merebutmu dariku. Namun aku sadar, dirimu ialah tanda keagungan Tuhan yang tak bisa aku pungkiri. Semua makhluk yang telah bertemu denganmu, mungkin juga akan setuju denganku bahwa betapa indahnya dirimu. Mungkin semua dapat menyukaimu, tetapi aku yakin tak semua dapat mencintaimu. Sekarang aku terjebak diantara : apakah aku baru sekadar menyukaimu ataukah aku sudah mencintaimu?
Sayangku, jika cinta itu berawal dari suka. Mari aku ceritakan sedikit tentang bagaimana aku menyukaimu...
Aku menyukaimu karena….
Karena sesungguhnya aku tak mengerti bagaimana harus menjelaskannya
Baiklah, aku menyukaimu ketika..
Aku menyukaimu ketika kau berdiri
Pun aku juga menyukaimu saat kau berjalan,
Dari belakang, menatap punggunmu saja mampu membuatku bahagia
Tetapi aku lebih suka jika kita berjalan beriringan…
Aku juga menyukaimu disaat kau duduk bahkan berbaring
Aku menyukai dirimu ketika kau tersenyum
Pun jika kau marah, aku masih menyukaimu
Jika pun kau membuatku marah, perasan menyukaimu mengalahkan segalanya
Sayangku, entah berapa kali aku mencoba melogikakan perasaan ini
Namun tetap saja, memikirkanmu membuatku gila!
Terlebih hal yang ku suka darimu, caramu menenangkanku disaatku gusar yang mungkin saja tak kau sadari
Terkadang kehadiranmu bagaikan hembusan angin segar
yang menentramkan netra dan raga
Sayangku, jika saat ini kau belum siap atau bahkan tak terlintas dibenakmu
Untuk melangkah lebih jauh bersamaku
Berjanjilah untuk saat ini berada di dekatku
Karena menyadari kenyataan bahwa kau akan segera pergi saja membuatku lebih tak karuan
Lalu tolong jelaskan padaku bagaimana aku bisa baik baik saja ketika kau sudah benar benar pergi tanpa mengajakku melihat dunia?

Sabtu, 09 Februari 2019

A Letter from Mother to Her Daughter

well, pertama kali pas dapat pesan ini dari Ibuku tiba-tiba gumpalan air jatuh menetes di sudut mata. Ada perasaan yang sampai menunjam dada, memberikan tamparan keras hingga sampai ke ulu hati rasanya. Idk, Ibuku mencopy nya dari mana, atau aku bahkan tak tahu kapan ibuku menulisnya. Namun, terkadang beliau selalu penuh kejutan. Dan inilah dia, surat yang ia sampaikan padaku beberapa bulan lalu melalui Facebooknya 

...................................................................................................................................................................


Pesan Ibu pada Anak Gadisnya
Duhai..anak ku..
Kemarin aku bertemu teman temanku.
Mereka dgn bangga menceritakan anak2nya yg baru selesai S3..ada yg baru saja datang ke wisuda anaknya di Melbourne.
ada yg bangga krn anak semata wayangnya sdh menjadi dokter, ada yg bangga krn anaknya jadi direktur dan manajer, ada yg bangga krn anaknya menjadi pemenang cover girl, ada yg bangga krn anaknya menjabat asisten manager, ada yg bangga krn anaknya menjadi fashion designer.
Ibu hanya mampu tersenyum dan mengucap selamat pd mereka semua.
Bukan krn ibu iri ataupun kecewa, bukan pula krn ibu ingin berada di posisi mereka, melainkan krn ibu bangga memiliki putri seperti dirimu.
Yg hatinya tak pernah terpaut oleh dunia.
Yg matanya tak pernah tergiur oleh emas mutiara,
Yg pribadinya ibu doakan mampu menjadi anak sholehah.
Ibu tak pernah memintamu utk mampu menjadi mereka , atau bahkan melebihi mereka, krn ibu sadar kebahagiaan dunia tak kan membahagiakan selamanya, cukuplah menjadi Putri yg selalu ibu cinta.
Dengan kesederhanaan dan hijab syar'i nya
Dengan ketaatanmu kepada Allah
Dengan ketaatanmu kelak pada suamimu saja.
Cukuplah tutup auratmu
Cukuplah jadikan Al qur'an sbg teman hidupmu.
Cukuplah doamu selalu untuk ku.
Duhai Putriku...
Cukup jadilah wasilah utk ku dan bapakmu meraih surga Allah, tak perlulah kaya terlalu berlebihan di dunia, cukup mudahkan kami menuju syurga Nya.
Maka ibu akan selalu bangga memilikimu.
Cukuplah ketaqwaanmu pada Rabbmu.
Mudahkanlah kami menuju syurga dg akhlaqmu, jgn seret ibu dan bapakmu ke neraka.
Sungguh..! Ibu dan bapak lebih bangga bila melihatmu tumbuh menjadi wanita sholehah..sedang dunia dan rezeki yg lainnya semata mata bonus dari Allah saja.