Kamis, 15 Agustus 2019

Tuhan Bercanda (?)

***
Mileyak kembali menulis dan merenung....


Aku tahu rencana Tuhan tidak sebecanda ini, tapi mengapa perasaanku selalu dipermainkan :’
Kembali aku merasakannya kembali patah, kali ini karena kesalahanku yang mengharapkannya akan kembali. Kembali menjadi milikku seutuhnya di masa depan (itu yang ku mau). Mengapa pikiran tentang rencana masa depan bersamanya selalu terlihat indah.  Saat kurasa padang pengharapan telah berubah menjadi gurun gersang, lalu tiba-tiba ia datang mencoba memberi celah penghidupan. Namun, aku tersadar saat ini ia hanya datang  untuk sekedar lewat. Bukan tinggal dan menetap.  Kembali aku jauh hati lagi padanya, kembali aku mematahkan lagi hatiku karena tak bisa memilikinya. Jika boleh izinkan aku untuk selalu didekatnya, benar ini akan membuatku bahagia tetapi aku juga tersiksa. Tapi bolehkah aku tetap berharap semesta berpihak kepada kami? Salahkah aku jika dalam setiap doaku ada namanya yang ku harapkan. Jika Tuhan tidak sebercanda ini, lalu mengapa kami dipertemukan dalam perasaan yang sama  dengan benteng besar tinggi menjulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar