Selalu
ada cerita dibalik peristiwa hehehe. Oke, hal apa yang terbesit dibenakmu
ketika melihat foto di atas? Sebuah buket bunga yang aku dapatkan dari
seseorang? Karena aku habis ditembak/ ulang tahun/ wisuda? Haha..
bunga ini
dari seseorang yang paling mengerti diriku. Yap yang paling mengerti diriku ya
itu diriku sendiri. *jadi itu dari Putri untuk Putri?* Yap! Kalau kamu juga
salah satu follower di instagramku
kamu pasti akan melihat foto seperti di atas yang aku unggah pada tahun 2015. Dan
ketika aku memasang gambar bunga yang ku pegang menjadi display picture BBM saat itu temanku berkomentar dan ketika ia
mengetahui bunga itu dari diriku sendiri ia mengataiku kurang lebih seperti ini:
“Ya Allah Put, jadi jomblo ya mbok jangan
ngenes-ngenes amat :’)”
Haha
ya aku hanya bisa menjawab,
“La
pengen kok!” jawabku santai.
Alasan
mengapa aku membeli buket bunga untuk diriku sendiri ya karena aku memang
ingin. Belum pernah ada seseorang yang memberiku bunga dan kalau harus membuat
kode-kode tidak jelas kepada temanku tentang apa yang aku inginkan tampaknya
akan melelahkan. Bahkan jika aku frontal sekalipun apa mereka mengerti? Lagi pula
itu bukanlah diriku : yang menginginkan sesuatu seperti mengemis-ngemis. Bagiku,
selama aku mampu dan aku bisa mengapa tidak ku lakukan sendiri? Misalnya seperti
keinginanku mendapat bunga pada hari ulang tahunku, ketika aku tidak mendapatkannya
dari teman-temanku aku bisa mendapatkannya dengan jirih payahku. Aku mandiri, bukan
ngenes. Lagi pula ketika aku yang
membeli untuk diriku sendiri, aku akan lebih paham tentang seleraku seperti
apa. Jadi itu akan lebih membahagiakan hahaha. Hal yang belum kesampaian adalah
membeli balon gas warna biru dan ungu untuk diriku. Sekali lagi, selama aku
bisa mengapa tak aku usahakan sendiri.
Sempat
aku seperti berharap di hari ulang tahunku aku mendapat kejutan, kamarku
didekorasi khas ulang tahun dan semacamnya. Tetapi itu tidak terjadi, aku pun
juga belum pernah mengutarakan keinginanku dengan memberi kode kepada
teman-temanku. Ya, aku tidak mau seperti mengemis dan menyusahkan orang lain. Lagi
pula teman-temanku waktu itu sedang sibuk. -Hmm atau bahkan sebenarnya aku ini
tidak punya teman? *Agit akan bilang
kalau aku skeptis jika tahu aku berkata seperti ini*- Prinsipku : selagi aku
mampu mengapa tidak?!
Waktu
umur 20 nanti salah satu goals ku,
aku ingin mendekorasi kamarku sesuai kejutan ulang tahun yang aku inginkan. Walau
sudah beberapa tahun aku tidak berharap banyak di hari ulang tahunku, karena
ulang tahun sendiri perayaannya tidak ada dalam agama. Tetap saja, walaupun
banyak yang lupa terhadap ulang tahunku Mama selalu ada untuk menghiburku. Ah Mama...
selalu bisa memberi hadiah terindah.
Loh mengapa ngelantur sampai
kepada ulang tahun ya haha... oke kembali ke permasalahan bunga yang aku beli
sendiri. Awalnya sebelum aku mempunyai bunga untuk diriku sendiri aku selalu exicited terhadap bunga. Dijual di
pinggir jalan ketika sedang ada acara wisuda, anak-anak yang menjual mawar
persimpangan jalan, foto-foto di sosial media semuanya membuatku terpana. Tetapi
setelah aku mendapatkan bungaku sendiri. Perasaan itu hilang dan aku mulai
biasa saja kalau ada bunga –ya tetapi masih ada sedikit perasaan, kan namanya
juga perempuan >< -
Jadi
menurutku bagi teman-teman yang menginginkan sesuatu, wujudkan itu dengan
usahamu sendiri. Jangan takut dibilang ngenes.
Selagi kamu suka dan itu membuatmu bahagia mengapa tidak? Selagi itu hal
yang positif dan kamu mampu mengapa tidak? Kamu lah yang paling mengerti
dirimu. Kamulah yang tahu bagaimana cara membuat dirimu bahagia.
.
.
.
Ps:
ini merupakan perspektifnya Anggraini
Putri, kalau tidak cocok terhadap cara padanngmu ya abaikan saja tulisan ini.
Kalau tidak suka cukup senyumin aja J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar